Teknologi

Analisis Potensi Kontribusi Ekonomi Sirkular Terhadap Pembangunan Ekonomi Inklusif di Indonesia dalam Perspektif Keuangan

129
×

Analisis Potensi Kontribusi Ekonomi Sirkular Terhadap Pembangunan Ekonomi Inklusif di Indonesia dalam Perspektif Keuangan

Sebarkan artikel ini

Oleh : Alvina Olivia Sitorus

Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan populasi yang besar dan keragaman sumber daya alam serta kebutuhan ekonominya. Namun, kemajuan ekonomi seringkali tidak merata dan ketimpangan ekonomi pun menjadi salah satu tantangan yang perlu untuk diatasi.

Meskipun telah mengalami pertumbuhan ekonomi yang signifikan, Indonesia masih dihadapkan pada masalah ketimpangan ekonomi, kesenjangan sosial, dan akses terbatas terhadap kesempatan ekonomi bagi sebagian besar masyarakat. Pembangunan ekonomi inklusif menjadi fokus utama Pemerintah untuk memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi tersebut dapat dinikmati secara merata oleh semua lapisan masyarakat.

Ekonomi sirkular adalah pendekatan ekonomi yang bertujuan untuk meminimalkan limbah dan eksploitasi sumber daya alam dengan mempromosikan penggunaan kembali, daur ulang, dan pemulihan material. Pendekatan ini tidak hanya memiliki manfaat lingkungan yang signifikan saja, tetapi juga dapat menciptakan peluang ekonomi baru, meningkatkan efisiensi produksi, dan mengurangi ketergantungan pada sumber daya alam yang terbatas. Konsep ekonomi sirkular yang sedang trending, dengan berbagai kajian menarik untuk disebarluaskan agar setiap manusia (baik sebagai makhluk sosial maupun pelaku ekonomi) menyadari akan pentingnya untuk berperan mewujudkan ekonomi sirkular bagi keberlangsungan kehidupan dimasa yang akan datang.

Dalam perspektif keuangan, implementasi ekonomi sirkular memiliki dampak yang signifikan terhadap berbagai aspek, termasuk investasi, biaya produksi, pengelolaan risiko, dan model bisnis. Analisis mengenai potensi kontribusi ekonomi sirkular terhadap pembangunan ekonomi inklusif di Indonesia dari sudut pandang keuangan menjadi poin penting dan utama untuk memberikan pemahaman yang komprehensif tentang manfaat ekonomi sirkular bagi pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

Ekonomi Sirkular

Terdapat beberapa definisi mengenai circular economy (ekonomi sirkular). Ellen Macarthur Foundation mendefinisikan ekonomi sirkular sebagai sebuah sistem yang dapat menangani tantangan global seperti terjadinya perubahan iklim, hilangnya keanekaragaman hayati, tingginya limbah dan polusi melalui kegiatan ekonomi yang minim limbah dan polusi, pengedaran produk dan material pada nilai tertingginya, serta peregenerasian alam. Ekonomi sirkular juga adalah alternatif dari ekonomi tradisional yang dimana kegiatan ekonomi dilakukan dengan menjaga sumber daya selama mungkin, mempertahankan nilainya saat digunakan, dan menggunakan kembali untuk menghasilkan produk baru diakhir masa pakainya.

Ekonomi sirkular bisa juga dikatakan sebagai suatu sistem yang bertujuan untuk memaksimalkan siklus hidup produk mulai dari sistem pemilihan sumber daya nya, produksi, konsumsi hingga pembuangan dengan mendorong praktik seperti desain tanpa limbah (zero-waste design), menggunakan kembali, dan memperbaiki berbagi sumber daya yang ada.

Bila ditinjau dari perspektif lingkungan yaitu dalam hal mengambil isu keberlanjutan dari input sumber daya, limbah dan output emisi. Ada juga yang mendefinisikan ekonomi sirkular itu dengan tema kelangkaan sumber daya, dampak terhadap lingkungan dan manfaat ekonomi, atau optimasi sumber daya terkait dengan produksi yang lebih bersih, meningkatkan nilai siklus teknis dan biologis bahan melalui strategi melingkar. Konsep dari ekonomi sirkular ini mengusung isu terkait penggunaan kembali, perbaikan, remanufaktur dan daur ulang produk, bahan, dan komponen dari sebuah produk.
Pertumbuhan Inklusif

Pertumbuhan Inklusif diartikan menjadi tahapan pertumbuhan yang melindungi kesamaan antara akses terhadap prospek ekonomi untuk seluruh elemen sosial yang tidak memandang kondisi dari setiap individu-individunya. Dengan begitu, pertumbuhan inklusif akan mampu memberi kesempatan kepada setiap masyarakat miskin agar mereka dapat merasakan adanya pertumbuhan ekonomi yang semakin membaik.

United Nations Development Programme (UNDP) mengartikan pertumbuhan inklusif sebagai suatu perlibatan dan penyertaan dari seluruh lapisan golongan masyarakat dalam hal pembangunan ekonomi. Tidak sekedar bagi yang mempunyai bakat, kaya, cerdas, sehat, berkemampuan lebih baik ataupun berkedudukan tinggi saja, namun juga untuk mereka yang kurang beruntung serta mempunyai hak menikmati manfaat pembangunan. Maknanya, bahwa jangan sampai melahirkan serta mematangkan frustasi sosial dikalangan masyarakat bawah yang termasuk dalam hal ini adalah kemiskinan dan ketimpangan sosial dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Dalam arti sempit, pertumbuhan inklusif ingin mencapai kemajuan serta kemakmuran bersama, bukan kemajuan untuk segelintir orang.

Langkah awal untuk menyikapi ini semua menurut peneliti adalah dengan melakukan studi literatur yang komprehensif untuk memahami bagaimana konsep ekonomi sirkular itu, pembangunan ekonomi inklusif, dan hubungan antara keduanya. Studi literatur ini juga dapat membantu dalam mengidentifikasi kerangka kerja secara konseptual dan teoretis yang relevan untuk digunakan pada penelitian selanjutnya.

Menganalisis data sekunder yang tersedia, seperti data ekonomi makro Indonesia, data industri dan data dari sektor-sektor tertentu serta instansi terkait yang berpotensi dapat menerapkan ekonomi sirkular, serta data terkait keuangan yang relevan dan akurat. Data ini dapat mencakup data statistik ekonomi, laporan industri, dan data keuangan dari sebuah perusahaan.

Kemudian melakukan survei dan wawancara dengan pemangku kepentingan terkait dan berbagai pihak yang berpengaruh dalam bidang tersebut, termasuk perusahaan, lembaga keuangan, pemerintah, dan organisasi non-pemerintah yang terlibat dalam praktik ekonomi sirkular atau pembangunan ekonomi inklusif. Survei dan wawancara ini nantinya dapat membantu dalam memahami pandangan, tantangan, dan peluang yang dihadapi dalam penerapan ekonomi sirkular dari sudut pandang sistem keuangan.

  1. Kontribusi Ekonomi Sirkular Terhadap Pembangunan Ekonomi Inklusif

Diskusi awal akan fokus pada hasil analisis mengenai kontribusi ekonomi sirkular terhadap pembangunan ekonomi inklusif di Indonesia dalam perspektif keuangan. Ini melibatkan pembahasan tentang bagaimana praktik ekonomi sirkular itu dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang inklusif, penciptaan lapangan kerja, pengentasan kemiskinan, dan pemerataan distribusi pendapatan atau penghasilan penduduk Indonesia.

Di era modern ini, ekonomi sirkular menjadi tren yang semakin populer. Konsep ini menawarkan solusi inovatif untuk mengubah cara kita berproduksi dan mengkonsumsi, demi mencapai masa depan yang lebih berkelanjutan.

Ekonomi sirkular bukan hanya merupakan tanggung jawab pemerintah atau industri saja, tetapi juga individu dan masyarakat. Kita semua dapat berkontribusi dengan menerapkan prinsip-prinsip ekonomi sirkular dalam kehidupan sehari-hari.

Penerapan ekonomi sirkular tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan saja, tetapi juga dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi. Dengan beralih ke ekonomi sirkular, kita dapat menciptakan lapangan kerja baru dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan

2.Tantangan dan Peluang Implementasi Ekonomi Sirkular

Pembahasan selanjutnya akan menyoroti terkait tantangan dan peluang dalam implementasi ekonomi sirkular di Indonesia dari sudut pandang keuangan. Ini mencakup analisis terhadap faktor-faktor seperti biaya investasi, insentif keuangan, regulasi, dan kesadaran pasar yang mempengaruhi adopsi praktik ekonomi sirkular oleh perusahaan dan lembaga keuangan.

3.Pengaruh Praktik Ekonomi Sirkular Terhadap Kinerja Keuangan

Bagian ini akan mendiskusikan dan menjelaskan terkait dengan bagaimana dampak yang ditimbulkan dari praktik ekonomi sirkular terhadap kinerja keuangan perusahaan, sektor industri, dan lembaga keuangan. Ini melibatkan analisis terhadap efisiensi operasional, risiko keuangan, inovasi produk dan pasar, serta reputasi dan keberlanjutan merek.

Dalam perspektif keuangan, ekonomi sirkular memiliki peran yang sangat signifikan dalam mendukung pembangunan ekonomi inklusif di Indonesia.
Berikut adalah beberapa peran utama ekonomi sirkular dalam konteks keuangan:

a. Mendorong Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Dalam ekonomi sirkular, sumber daya digunakan dengan lebih efisien melalui praktik seperti daur ulang, pemakaian kembali, dan remanufaktur. Ini mengurangi ketergantungan pada penggunaan sumber daya alam baru, seperti energi, air, dan material, serta mengurangi dampak eksploitasi lingkungan. Ekonomi sirkular lebih mengedepankan konsep penggunaan sumber daya yang efisien dan berkelanjutan. Dengan meminimalkan limbah dan memaksimalkan pemanfaatan kembali serta daur ulang material, Perusahaan dapat mengurangi biaya produksi dan biaya pengelolaan limbah. Ini menghasilkan efisiensi yang dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan dan membuatnya lebih tahan terhadap fluktuasi ekonomi, yang pada gilirannya dapat menciptakan kesempatan ekonomi bagi lebih banyak orang.

b. Mendorong Inovasi dan Kreativitas Keuangan

Implementasi ekonomi sirkular membutuhkan inovasi dalam desain produk, proses produksi, dan model bisnis. Hal ini menciptakan peluang bagi industri keuangan, seperti perbankan dan modal ventura, untuk mendukung perusahaan-perusahaan yang berinovasi dalam menerapkan praktik ekonomi sirkular. Dukungan keuangan ini dapat mempercepat adopsi ekonomi sirkular dan menghasilkan produk dan layanan baru yang dapat meningkatkan nilai tambah ekonomi.

c.Mengurangi Risiko Keuangan

Ekonomi sirkular juga dapat membantu mengurangi risiko keuangan yang terkait dengan ketergantungan pada sumber daya alam yang terbatas dan fluktuasi dari harga bahan baku. Dengan mengurangi ketergantungan pada bahan baku primer dan memperluas sumber daya melalui daur ulang dan pemanfaatan kembali, perusahaan dapat mengurangi dampak fluktuasi harga bahan baku terhadap profitabilitas mereka. Hal ini dapat membantu meningkatkan stabilitas keuangan perusahaan dan sektor ekonomi secara keseluruhan.

d. Memperluas Akses Terhadap Kesempatan Ekonomi

Praktik ekonomi sirkular juga dapat menciptakan kesempatan ekonomi baru bagi masyarakat luas, termasuk mereka yang berada di sektor informal atau rentan. Dengan mempromosikan usaha kecil dan menengah yang berbasis pada daur ulang dan pemanfaatan kembali, ekonomi sirkular dapat membantu mengurangi kesenjangan ekonomi dan meningkatkan inklusivitas ekonomi. Inisiatif keuangan seperti pembiayaan mikro dan inklusif juga dapat mendukung pengembangan usaha-usaha ini.

e. Mendorong Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan

Secara keseluruhan, ekonomi sirkular mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif dengan meminimalkan dampak lingkungan negatif dan meningkatkan kesejahteraan sosial. Dalam perspektif keuangan, hal ini dapat diinterpretasikan sebagai suatu bentuk investasi jangka panjang yang berkelanjutan dan menguntungkan, yang memperhitungkan tidak hanya keuntungan secara finansial saja tetapi juga dampak sosial dan lingkungan yang positif.

KESIMPULAN

Praktik ekonomi sirkular dapat mendorong efisiensi penggunaan sumber daya dan menginspirasi inovasi dalam desain produk, proses produksi, dan model bisnis. Hal ini tentunya akan memberikan peluang bagi perusahaan untuk meningkatkan profitabilitas dan membuatnya lebih tahan terhadap fluktuasi ekonomi, sementara itu juga dapat membuka peluang bagi industri keuangan untuk mendukung inovasi tersebut. Dengan meminimalkan ketergantungan pada sumber daya alam yang terbatas dan mengurangi risiko terkait fluktuasi harga bahan baku, ekonomi sirkular dapat membantu mengurangi risiko keuangan bagi perusahaan dan sektor ekonomi secara keseluruhan. Ini dapat meningkatkan stabilitas keuangan dan memperluas akses terhadap kesempatan ekonomi bagi lebih banyak orang.

Adopsi ekonomi sirkular di Indonesia adalah sebuah langkah penting menuju pembangunan berkelanjutan. Sebagai negara dengan populasi yang besar dan ekonomi yang tumbuh pesat, Indonesia memiliki potensi besar untuk mengurangi dampak lingkungan dan memaksimalkan penggunaan sumber daya melalui adanya praktik ekonomi sirkular. Dalam beberapa tahun terakhir, upaya untuk mempromosikan ekonomi sirkular telah semakin berkembang diseluruh sektor di Indonesia. Salah satu aspek utama dalam adopsi ekonomi sirkular ini adalah terkait manajemen limbah. Indonesia menghadapi tantangan serius terkait dengan masalah limbah plastik dan sampah elektronik. Namun, pemerintah dan berbagai pihak telah mulai mengambil tindakan dengan melarang plastik sekali pakai dan menciptakan program-program daur ulang. Upaya seperti ini menjadi langkah awal yang penting dalam mengurangi limbah plastik dan mengubahnya menjadi sumber daya yang lebih bernilai dan bermutu.

Disamping itu, sektor manufaktur di Indonesia juga bergerak menuju ekonomi sirkular dengan mempertimbangkan desain produk yang lebih tahan lama dan lebih mudah di daur ulang. Beberapa perusahaan telah mulai menerapkan konsep desain berkelanjutan dalam produksi mereka. Dengan berinvestasi dalam teknologi modern, seperti manufaktur aditif, Indonesia dapat menciptakan produk yang lebih efisien dan efektif pemakaiannya. (Penulis adalah Mahasiswi Semester VIII Fakultas Hukum USU)

Example 300250

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *